Persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer di Pesantren

By Admin


nusakini.com-Jakarta-Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Pontren) melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional Persiapan Ujian Nasional (UN) yang diselengarakan Pondok Pesantren Salafiyah (PPS). Hal ini dilakukan dalam rangka percepatan karena UN diselenggarakan berdekatan dengan Pemilihan Umum, Puasa Ramadhan, dan Idhul Fitri. 

Direktur Pontren Dr. Ahmad Zayadi mengatakan bahwa terdapat 184 lembaga penyelenggaran pendidikan kesetaraan yang telah terakreditasi, dan itu merupakan bentuk best practice bagi Pondok Pesantren lainnya yang belum terakreditasi. “Kita ingin mendorong pada 2020 nanti bisa diperlebar lembaga terakreditasi yang ikut UN,” kata Direktur. 

Sebab, lanjut Doktor lulusan UPI Bandung, bahwa status terakreditasi memberi nilai tambah bagi lembaga seiring bertambahnya populatiras dan kepercayaan masyarakat.  

Di hadapan para Kepala Bidang dan Kepala Seksi dari seluruh Propinsi, Direktur berharap bahwa UN maupun Ujian Nasional Berstandar Nasional (USBN) PPS mampu memberikan warna dan ciri khas tersendiri. Misalkan USBN diganti dengan Imtihan al maáyyir alwathoni lil ma’had. “Yang artinya ujian standar nasional bagi pondok pesantren,” kelakar Direktur Pontren. 

Sebelumnya, Kepala Subdit Pendidikan Kesetaraan Dr. Sarpani menjelaskan bahwa dalam rakor ini juga dibahas berbagai tantangan yang dihadapi PPS. Di antaranya, terkait evaluasi penyelenggaraan akreditasi dan pendataan. Berdasarkan keterangan Biro UN, di beberapa daerah karena proses ini masih terkendala data santri yang belum memiliki NISN.  

Selain para Kepala BIdang dan Kasi Pondok Pesantren, juga hadir seluruh kepala Seksi di lingkungan Subdit Kesetaraan, Solla Taufiq, Fifi Meutia dan Widiatdji. (p/ab))